Tuesday 24 November 2015

Perkembangan Kawasan Konservasi Tumbuhan Ex Situ Dalam Bentuk Kebun Raya Daerah di Indonesia (2015)



Berbicara soal kebun raya, kebanyakan masyarakat awam masih terbesit dengan pemikiran bahwa kebun raya hanyalah tempat rekreasi dan hiburan semata. Padahal dibalik hadirnya sebuah kebun raya, tersirat akan suatu perubahan yang besar bagi negara ini khususnya dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia, yang semakin hari terus berkurang. Mengacu pada Perpres No. 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya, fungsi kebun raya meliputi hal, yaitu: konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Guna memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai perkebunrayaan, berbagai kegiatan dan aksi promosi gencar dilakukan oleh tim Pengembangan Kawasan Konservasi Tumbuhan Ex Situ (PK2TE) Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI baik di dalam negeri mupun luar negeri. 




Pohon Jodoh (Ficus dan shorea), koleksi Kebun Raya Bogor (1866)



                                                  Salah satu view di Grand Caffe Kebun Raya Bogor



         Salah satu koleksi tumbuhan air KRB (Nymphaea lotus L. var rubra)


   Kebun Raya Cibodas, Cianjur - Jawa Barat

Hampir dua dekade, program Pembangunan Kebun Raya terus digalakkan, yang saat itu dimulai pada tahun 1999 dengan di bangunnya Kebun Raya Daerah pertama kali yaitu di Bukit Sari, Jambi. Mulai tahun 2010, program pembangunan Kebun Raya Daerah menjadi unggulan yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Ke-2 tahun 2010 – 2014  dengan nama program Priorotas Nasional 9 (PN 9) Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Tahun 2013, pengembangan kawasan konservasi ex situ dalam bentuk Kebun Raya Daerah semakin meningkat, terlebih dengan adanya program New Initiative yang mendukung percepatan pembangunan kebun raya di daerah-daerah. Pada RPJMN Ke-3 tahun 2015 – 2019, pembangunan Kebun Raya Daerah kembali menjadi program unggulan nasional Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Masuknya pembangunan kebun raya ke dalam Agenda Nasional memiliki nilai strategis, yaitu: (a) membantu merealisasikan komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan emisi karbon sebesar 26%, (b) mewujudkan pencapaian target-target CBD dan turunannya, (c) mengkonservasi dan mendayagunakan tumbuhan lokal berpotensi, (d) membantu program penyediaan biji untuk program rehabilitasi nasional, (e) menyediakan laboratorium alam untuk tujuan penelitian, pendidikan (life science education) dan wisata.  
Hingga November 2015, permintaan pembangunan kebun raya di daerah terus meningkat. Menurut Laporan Bidang PK2TE PKT Kebun Raya – LIPI, di Indonesia saat ini sudah ada 27 kebun raya yang tersebar di 20 provinsi (22 Kebun Raya Daerah dan  5 kebun raya yang dikelola oleh LIPI). Selain kebun raya yang sedang dalam tahap pengembangan, 9 kebun raya sedang dalam tahap inisiasi diantaranya: Sampit Kotawaringin Timur, Belitung Timur, Boyolali, Universitas Halu Oleo, PT Matahari Kahuripan, Gorontalo, Jembrana, Way Kanan, dan Papua. 


Taman Belian (Taman Tumbuhan Obat) di Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cq. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, secara berkala melakukan pengawasan dan pembinaan teknis terhadap pembangunan dan pengelolaan kebun raya di daerah – daerah. Selain itu PKT Kebun Raya – LIPI juga membantu inventarisasi kenakeragaman tumbuhan yang ada di setiap kebun raya. Target tahun 2025, di Indonesia minimal sudah terdapat 47 kebun raya. Jumlah tersebut didasarkan pada konsep terrestrial ecoregion yang mana di Indonesia terdapat 47 ekoregion, dimana setiap ekoregion memiliki karakter jenis dan tipe ekosistem yang khas.
Keanekaragaman hayati Indonesia yang sampai detik ini masih menghadapi berbagai ancaman yang berupa kerusakan hutan dan ekosistemnya. Terlebih pada Juli – September 2015 banyak terjadi kebakaran hutan yang mengakibatkan luasan hutan Indonesia berkurang drastis. Solusi logis untuk memperbaiki kerusakan dan melestraikan keanekaragaman Indonesia adalah dengan hadirnya kebun raya di setiap daerah. Dalam Agenda 21 Indonesia Bab 16 tentang konservasi keanekaragaman hayati, secara jelas dinyatakan bahwa untuk meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia perlu dibangun kebun botani (kebun raya) di setiap provinsi dan mengembangkan kemampuannya untuk berfungsi sebagai sarana pelestarian ex situ (KNLH, 1996).



                           Taman Wangi di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang, Sulawesi Selatan



Pentingnya pembangunan dan pemeliharaan fasilitas konservasi keanekaragaman hayati secara ex situ pada tingkat internasional dinyatakan di dalam Konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati atau Convention on Biological Diversity (CBD) tahun 1992 pasal 9 point b. Sebagai salah satu negara yang meratifikasi CBD, Indonesia mempunyai kewajiban untuk ikut berperan mewujudkan target-target CBD dan juga turunannya (termasuk Global Strategy for Plant Conservation-GSPC) yang telah disepakati, seperti pengembangan model-model atau protokol-protokol konservasi dan pemanfaatannya secara berkelanjutan, mengusahakan 75% jenis-jenis tumbuhan yang terancam kepunahan terdapat di kawasan konservasi ex situ yang mudah diakses dimana 20% diantaranya siap untuk digunakan dalam program-program pemulihan dan restorasi.
Antusias dan komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan  kebun raya, ditunjukkan dengan telah dilakukannya launching (peresmian) kebun raya. Dua kebun raya telah dilaunching, yaitu KR Massenrempulu Enrekang-Sulawesi Selatan pada tahun 2013 dan KR Balikpapan-Kalimantan Timur pada 20 Agustus 2014. Tahun 2015, dua kebun raya siap dilaunching kembali, yaitu KR Kuningan – Jawa Barat yang renacan akan dilaksanakan pada 25 November 2015 dan KR Baturraden – Jawa tengah yang akan dilaksanakn pada pertengahan Desember 2015. 



                                                                 Kebun Raya Baturraden, Jawa tengah


Taman Obat, Kebun Raya Baturraden - Jawa tengah


Daftar kebun Raya di Indonesia


Provinsi
No.
Kebun Raya
Luas (ha)
Tema
Ekoregion
Sumatera Utara
1.         
KR Samosir
100
Tumbuhan dataran tinggi Sumatera Utara
Hutan tropis pinus Sumatera
Riau
2.         
KR Pelalawan
100

Hutan rawa gambut Sumatera
Kepulauan Riau
3.         
KR Batam
86
Tumbuhan pulau-pulau kecil Indonesia
Hutan hujan Kepulauan Riau
Sumatera Barat
4.         
KR Solok
112,6
Tumbuhan Rempah Indonesia
Hutan hujan pegunungan Sumatera
Kepulauan Bangka Belitung
5.         
KR Belitung Timur



Jambi
6.         
KR Bukit Sari Jambi
425
Tumbuhan dataran rendah Sumatera
Hutan hujan pamah Sumatera
Sumatera Selatan
7.         
KR Sumatera Selatan
100
Tumbuhan obat dan lahan basah Sumatera
Hutan rawa gambut Sumatera
Lampung
8.         
KR Liwa
116
Tumbuhan hias Indonesia
Hutan hujan pegunungan Sumatera






Jawa Barat
9.         
KR Bogor
87
Tumbuhan dataran rendah beriklimbasah
Hutan hujan tropis dataran rendah

10.      
KR Cibinong
309
Tumbuhan Indonesia berdasarkan bioregion
Hutan hujan tropis dataran rendah

11.      
KR Cibodas
84,99
Tumbuhan dataran tinggi kawasan Indonesia bagian Barat
Hutan hujan tropis dataran tinggi

12.      
KR Kuningan
172
Tumbuhan daerah berbatu dan Gunung Ciremai
Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Barat
Jawa Tengah
13.      
KR Baturraden
142
Tumbuhan pegunungan Jawa
Hutan hujan pegunungan Jawa bagian Barat

14.      
KR Boyolali
8


Jawa Timur
15.      
KR Purwodadi
85
Tumbuhan dataran rendah beriklim kering
Hutan hujan tropis dataran rendah






Bali
16.      
KR Eka Karya Bali
157,5
Tumbuhan dataran tinggi kawasan Indonesia bagian Timur
Hutan hujan tropis dataran tinggi

17.      
KR Jagatnatha, Jembrana









Nusa Tenggara Barat
18.      
KR Lombok
130
Tumbuhan Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda Islands)
Hutan gugur daun Kepulauan Sunda Kecil






Kalimantan Barat
19.      
KR Sambas
300
Tumbuhan riparian Kalimantan
Hutan hujan pamah Kalimantan

20.      
KR Danau Lait
328
Tumbuhan kawasan equator
Hutan hujan pamah Kalimantan
Kalimantan Tengah
21.      
KR Katingan
127
Tumbuhan buah Indonesia
Hutan kerangas Kalimantan
Kalimantan Selatan
22.      
KR Banua
100
Tumbuhan obat Kalimantan
Hutan hujan pamah Kalimantan
Kalimantan Timur
23.      
KR Balikpapan
309
Tumbuhan kayu Indonesia
Hutan kerangas Kalimantan






Sulawesi Utara
24.      
KR Minahasa
186
Tumbuhan dataran tinggi Wallacea
Hutan hujan pegunungan Sulawesi

25.      
KR Megawati Soekarno Putri (di Ratatotok)
221
Tumbuhan pamah kawasan Wallacea
Hutan hujan pamah Sulawesi
Sulawesi Tenggara
26.      
KR Kendari
113
Tumbuhan ultra basa
Hutan hujan pamah Sulawesi

27.      
KR di UHO



Sulawesi Selatan
28.      
KR Massenrempulu Enrekang
300
Tumbuhan kawasan Wallacea
Hutan hujan pamah Sulawesi

29.      
KR Jompie Parepare
13,5
Tumbuhan kawasan pesisir Wallaceae
Hutan hujan pamah Sulawesi

30.      
KR Pucak
120
Tumbuhan bernilai ekonomi
Hutan hujan pamah Sulawesi






Papua
31.      
KR Wamena
160
Tumbuhan pegunungan tengah Papua
Hutan pegunungan Papua bagian tengah

Sumber: Bidang Pengembangan Kawasan Konservasi Tumbuhan Ex Situ, PKT Kebun Raya – LIPI, 2015
  

                                                   Kebun Raya Kuningan, Jawa Barat




                                        Taman Kuning, Kebun Raya Kuningan - Jawa Barat

(Ditulis dan diposting oleh: Saniyatun Mar'atus Solihah, Bidang PK2TE, PKT KR - LIPI)



Amorphophallus gigas Teijsm. & Binn

Amorphophallus gigas Teijsm. & Binn   Bunga langka koleksi Kebun Raya Bogor telah mekar sempurna pada Minggu (6/10/2019) den...