Thursday, 22 October 2015

LIWA: KOTA KECIL DENGAN PANORAMA DI SEKITARNYA YANG MEMPESONA

Perjalanan wisata selama hidup satu tahun di balik punggung Bukit Barisan Selatan, tepatnya pada tahun 2013 sangat mengesankan. Padatnya volume bekerja dengan rutinitas yang itu-itu saja dan terisolasi di daerah yang bisa dikatakan ''terisolir'', seringkali membuat kami mengalami kejenuhan. Untuk menikmati hidup yang lebih enjoy, kita seringkali menyempatkan waktu untuk refresh otak, walau sekedar di Liwa dan sekitarannya. Apa saja si, tempat-tempat yang saya  kunjungi selama tinggal di Bukit Barisan ?? pastinya dengan daya tarik tersendiri. Sebelumnya saya akan coba memperkenalkan sedikit tentang kota kecil yang bernama ''Liwa''.


Liwa, mungkin terdengar asing bagi orang awam. Ya, Liwa, sebuah kota di Kabupaten Lampung Barat sekaligus merupakan ibukota dan pusat pemerintahan di Lampung Barat. Kota ini terletak di Kecamatan Balik Bukit, tepatnya 241 km dari ibukota provinsi (Bandar Lampung). Jauuh yaa? Ini merupakan jarak tempuh terjauuh dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung. Kota Liwa, rute perjalanan bisa dari darat, laut maupun udara. Rute 1: dari Bandara Radin Intan II, sekitar 7-8 jam, rute 2: dari Bakauheni-Rajabasa-Liwa sekitar 10 jam.
Tugu Liwa

Tugu Selamat Datang

(Sumber foto: Dokumen pribadi, 2013


Perjalanan kita di Sumbagsel (Sumatera bagian Selatan) kita mulai dari kota ini. Langsung aja kita simak, apa saja si destinasi wisata yang patut dikunjungi di Lampung Barat dan sekitarnya:

 1. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) 

TNBBS adalah sebuah taman nasional yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya. taman nasional ini memiliki flora dan fauna endemik. Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decussilvae), bunga bangkai raksasa (A. titanum), Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldi) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum). Jenis ini tumbuh di sepanjang TNBBS mulai dari Lampung sampai Bengkulu. Selain flora, TNBBS juga menjadi habitat berbagai jenis satwa liar. Tiga spesies kunci yang menjadi kekhasan TNBBS adalah badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), dan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi di dalam kawasan ini, antara lain: a) Kubu Perahu, Balik Bukit, Lampung Barat: bumi perkemahan, air terjun, menjelajahi hutan, dan pengamatan satwa/tumbuhan. b) Tampang, Blubuk, Danau Menjukut, Way Sleman, Blimbing: menjelajahi hutan, wisata bahari, berenang, bersampan, pengamatan tumbuhan (raflesia, bunga bangkai), berkemah, dan menyelusuri sungai. c) Sukaraja Atas: menjelajahi hutan, berkemah, pengamatan satwa/tumbuhan (bunga bangkai jangkung). d) Suwoh: bersampan, berenang, sumber air panas, menjelajahi hutan dan berkemah. e) Kawasan Sekincau: pendakian Gunung Sekincau, danau tapir, danau air panas, air terjun, berkemah, penagamtan jenis tumbuhan/satwa.

Air Terjun di Kawasan TNBBS

Bumi Perkemahan TNBBS, Kubu Perahu

Jembatan Hijau di dalam Kawasan Bumi Perkemahan TNBBS

Danau Tapir di Kawasan Gunung Sekincay, Way Tenong

(Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)

2. Kawasan Sekuting

 Kawasan ini merupakan Islamic Center Kota Liwa, tepatnya di Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat. Kawasan Sekuting dan sekitarnya (kawasan sekuting terpadu) diperuntukan sebagai daerah pusat sarana dan prasarana fasilitas umum bagi masyarakat di kabupaten Lampung Barat.
 Masjid di Kawasan Islamic Center Kota Liwa 

Gerbang Kawasan Sekuting

(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

 3. Danau Ranau 

Danau Ranau adalah danau terbesar ke dua di Sumatera. Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) Provinsi Sumatera Selatan. Danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Topografi danau Ranau adalah perbukitan yang berlembah hal ini menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk. Ada tiga tempat tujuan utama bagi para pengunjung Danau Ranau: a) Wisma PT Pusri (Sumatera Selatan): Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan b) Pantai Sinangkalan (Sumatera Selatan) dan c) Wisata Lumbok Seminung, Liwa (Lampung): tempat mencari ikan oleh nelayan (mujair, kepor, kepiat dan harongan), kuliner tradisional tepi danau, dermaga lumbok, dan penginapan.
Danau Ranau dari berbagai titik masuk
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

4. Krui 


Krui dulunya merupakan bagian dari Lampung Barat, tetapi sejak April 2013 telah menjadi daerah otonom baru yaitu sebagai ibukota Kabupaten Pesisir Barat. Krui berada di daerah pesisir Samudera Hindia bagian Barat. Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata utama yaitu pantai. Potensi Krui sebagai daerah tujuan wisata sudah terkenal sampai mancanegara. Wilayah ini sering dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dengan tujuan utama untuk berselancar. Belakangan ini, arus kunjungan wisata ke wilayah ini semakin meningkat dengan semakin gencarnya promosi di dalam negeri maupun di luar negeri melalui media cetak maupun elektronik. Kedepannya, krui akan dijadikan salah satu tujuan wisata unggulan dengan akan dibukanya Bandara Seray sebagai sarana transportasi cepat menuju wilayah ini. Tempat-tempat yang sering dijadikan wahana wisata dan sering dikunjungi oleh banyak wiasatwan, antara lain: Pantai Labuhan Jukung, Tanjung Setia dan Pantai Walur. Tak terlupa, di daerah krui banyak variasi makanan hasil olahan laut yang menggiurkan lidah.
Wisata Pantai di Kawasan Krui
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

5. Pantai di Bintuhan, Kabupaten Kaur - Bengkulu 

Jika dari Lampung ke Bengkulu lewat Lintas Barat Sumatera, pasti akan disuguhkan dengan perjalanan yang kelak-kelok dan curam, namun dibalik itu semua disajikan pemandangan yang luar biasa. Di sepanjang jalan tersebut, mata kan dimanjakan oleh pemandangan laut dan pantai yang mempesona di balik punggung Bukit Barisan Selatan. Beberapa pantai yang memiliki daya tarik wisatawan adalah: a) Pantai Way Hawang, terletak di Desa Way Hawang ditepian jalan lintas Lampung – Bengkulu. Pantai ini memiliki pasir putih yang merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih. Obyek wisata pantai ini terletak Kabupaten Kaur diantara Bintuhan dengan Merpas. b) Pantai “Laguna Ujung Lancang” terletak di desa Merpas, kecamatan Nasal, kabupaten Kaur. Pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai indah, landai serta berpasir putih ini, merupakan salah satu objek wisata andalan pariwisata Kabupaten Kaur. Banyak wisatawan yang berkunjung baik dari Bengkulu maupun dari Lampung, karena jaraknya yang dekat perbatasan antara Provinsi Lampung dan Bengkulu. c) Pantai Linau, terletak di sisi jalan lintas Kaur menuju Lampung Barat yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat kota Bintuhan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Pantai Linau merupakan objek wisata pantai yang berupa teluk dengan pantai berpasir putih dan pemandangan bawah laut yang indah. Tidak jauh dari lokasi pantai terdapat juga situs benteng peninggalan Inggris yang dikenal dengan benteng Linau.
Pantai-pantai di Kabupaten Kaur, Bengkulu
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

6. Taman Nasional Way Kambas

 Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Taman nasional ini terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Taman Nasional ini identik dengan konservasi gajah Sumatra, sehingga menjadikan daya tarik tersenidiri bagi wisatawan. Dalam kawasan TN terdapat pusat pelatihan gajah yang didirikan sejak tahun 1985. Jaraknya sekitar 9 km dari pintu gerbang. Sampai saat ini, telah berhasil mendidik dan menjinakkan gajah sekitar 290 ekor. Gajah-gajah ini dilatih sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Disini, wisatawan dapat menyaksikan bagaimana pelatih mendidik dan melatih gajah liar, atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan lainnya. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi di kawasan TN Way Kambas, antara lain: a) Pusat Latihan Gajah Karangsari b) Atraksi gajah c) Way Kambas: untuk kegiatan berkemah d) Way Kanan: penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti. e) Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas: menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.
Taman Nasional Way Kambas
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

7. Jembatan Ampera dan Sungai Musi 

Jembatan Ampera merupakan sebuah jembatan yang terletak di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Jembatan ini menjadi identitas kota, karena terletak di tengah-tengah kota Palembang yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Peresmian pemakaian jembatan sudah dilakukan sejak tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Namun, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Dari jembatan ini kita dapat melihat aktivitas di sungai musi, berfoto, dan menikmati keelokan Kota Palembang. Di sekiataran jembatan, terdapat banyak kuliner dan cinderamata khas Palembang. Jembatan dapat dinikmati Lebih menarik saat petang, lahan parkir ditepian Sungai Musi dan di bagian Benteng Kuto Besak. Kegiatan: Saat petang bersantai dg keluarga dg suguhan lampu warna warni. Rute: Liwa- OKU Selatan-Prabumulih-Muara Enim-Ogan Ilir-Indralaya-Palembang. 

Jembatan Ampera dan Sunga Musi
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)

 8. Kebun Raya Liwa 

Kebun Raya Liwa Kebun Raya Liwa terletak di Pusat Kota Liwa tepatnya di Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Berada di punggung Pegunungan Bukit Barisan membuatnya berhawa sejuk dan juga dikaruniai panorama yang indah. Kebun raya ini memiliki area seluas 116 ha yang difokuskan pada koleksi tumbuhan hias Indonesia dan representasi Flora Sumatera bagian Selatan (TNBBS), baik yang berbunga maupun berdaun indah. Kebun Raya Liwa adalah jendela bagi kekayaan tumbuhan diTaman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kawasan Kebun Raya Liwa berada di ketinggian 890–948 m dpl. Kondisi topografi nya yangm bervariasi terdiri dari Punggung Bukit (Ridge), Lembah (Valley), Tanah Cekung (Convex),Tanah Cembung (Concave), Dan Sedikit Tanah Datar (Level/Flat) menjadikannya kawasan yang mempunyai kontur dengan ketinggian tanah yang berbeda-beda, berbukit-bukit dan bergelombang serta adanya sumber air di beberapa tempat. Dibalik kontur yang seperti ini, justru menjadikan daya tarik tersendiri untuk menikmati keindahan alam di sekitar Kebun Raya Liwa. Kebun Raya Liwa dimanfaatkan sebagai sarana Konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Beberapa tempat yang menarik dikunjungi di sekitaran Kebun Raya antara lain: a) Taman Makam Pahlawan Kota Liwa; b) Danau Hamtu Biu; c) Air terjun TNBBS d) Taman Araceae: duduk santai dengan menikmati indahnya alam Bukit Barisan Selatan e) Taman Hias. 

Kawasan kebun Raya Liwa
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013 dan 2015)


9. Museum Lampung


 Tidak hanya wisata alamnya, tetapi juga wisata sejarah. Ya, Museum Lampung. Museum Negeri Lampung atau Museum Lampung, adalah sebuah museum yang terletak di Kota Bandar Lampung, provinsi Lampung. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di provinsi Lampung dan merupakan kebanggaan masyarakat provinsi Lampung. Lokasinya sangat strategis, hanya 15 menit perjalanan dari Kota Bandar Lampung. Pembangunan Museum Lampung dimulai sejak tahun 1975 dan peletakan batu pertama pada tahun 1978. Akan tetapi, peresmiannya baru dilaksanakan pada 24 September 1988 yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu, Prof. Dr. Fuad Hasan. Ruwa Jurai yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari tulisan Sai Bumi Ruwa Jurai dalam logo resmi Provinsi Lampung yang diresmikan penggunaannya sejak 1 April 1990.

Kawasan Musemum Lampung
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)


10. Wisata Kopi Luwak Lampung Barat


Salah satu kopi terkenal di Sumatra adalah Kopi Luwak. Lampung sebagai penghasil terbesar kopi robusta di Sumtra, maka tidak jarang yang sekaligus memelihara luwak sebagai home industry kopi. Kopi luwak memiliki cita rasa tersendiri, dari rasa, aroma dan kenikmatan saat meminumnya. Harga jual kopi ini termasuk lumayan, yaitu Rp. 50.000,-/ ons. Dari cara pembuatan yang masih menggunakan alat-alat tradisional dan sederhana, justru membuat keaslian dari kopi luwak tetap terjaga. Di kawasan Lampung Barat, tepatnya di Pekon Way Mengaku, Liwa terdapat beberapa produsen kpi luwak, salah satunya adalah Rizky luwak yang pernah kami kunjungi. Oleh ibu pemilik, kami dijelaskan proses pembuatannya. Dri mulai ijin pemeliharaan luwak ke BKSDA sampai menyicip kopi yang sudah diseduh dalam kesejukan udara Way Mengaku..hmmm..nikmaaattt…
Salah lokasi produksi rumahan kopi luwak di Pekon Way Mengaku, Balik Bukuit, Lampung Barat
(Sumber foto: dokumen pribadi, 2013)


 Gimanaaaa?? Indah dan menarik bukaann?? Luangkan sejenak waktumu untuk refres, keluarlah dari zona nyaman dan nikmati keindahan alam Indonesia. #happytravelling :)

Amorphophallus gigas Teijsm. & Binn

Amorphophallus gigas Teijsm. & Binn   Bunga langka koleksi Kebun Raya Bogor telah mekar sempurna pada Minggu (6/10/2019) den...